Ikan patin santan paliat (rumah makan paliat part 1)


Ini katanya adalah kuliner khas kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Makanan ini kami cicipi di Rumah Makan Paliat yang lokasinya ada di dekat Terminal Tabalong, sekitar Tanjung Expo Center.

Melihat sekilas dari wujudnya yang kami bayangkan adalah lemak dan kolesterol tinggi, tapi kami acuhkan saja. Rasa lapar ini sudah mengesampingkan soal kesehatan dan harga. Harga? Sudah nanti saja dibahasnya.

Patin ini punya tekstur yang sangat lembut. Selembut senyuman Raisa. Jika ada yang khawatir ikan patin ini berbau tanah, sungguh kami tidak sedang pilek. Baunya baik-baik saja, tidak akan mengurangi rasa lapar anda. Kalau masakan ikan patin yang lain, kami tidak tahu, soalnya belum nyicip. Melihat santannya sepertinya sangat enek karena terlihat kental layaknya konsentrat. Setelah diicip-icip sampai habis dan kering ternyata diluar dugaan, sangat gurih dan segar karena ada campuran limau kuit (jeruk protol) yang kami juga tidak tahu jeruk jenis apa itu. Yang jelas bikin seger. Ini kombinasi yang wah. Kami benar-benar menikmati kuliner ini.

Kami orang Jawa, yang katanya manja jika beradaptasi dengan makanan luar. Tapi ini enak, jujur ini enak. Harganya juga cukup mengejutkan, sangat murah! jika anda beli kerupuknya saja. Namun jika anda ingin satu porsi ikan patin lengkap dengan nasi, kerupuk, dan jeruk panas, maka akan naik menjadi Rp 33.000,- Masih cukup wajar untuk harga kalimantan, mengingat rasanya yang enak.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Banjar vs Nasi Jawa (sama-sama nasi)

Bakso pentol Banjarmasin

Lobster paliat mahal (rumah makan paliat part 2)